Minggu, 20 Maret 2016

PELANTIKAN PRAMUKA 2016




Akhirnya, jadi penggalang ramu juga!. Ya, beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Sabtu,

27 Februari 2016, seluruh  murid kelas 7 resmi dilantik menjadi anggota baru pramuka

penggalang ramu. Pelantikan ini diadakan di Studio Alam TVRI Cilodong, Depok, Jawa

Barat. Selain dalam rangka melantik anggota baru, acara ini juga bertujuan untuk

mengajarkan dan menguji keterampilan-keterampilan yang selama ini sudah diajarkan oleh

kakak-kakak pramuka. Contohnya semaphore, morse, Peraturan Baris-Berbaris (PBB), tali-

Untuk mengikuti pelantikan ini, seluruh siswa harus membawa banyak perlengkapan, seperti

tongkat yang sudah dicat, tali pramuka, bendera semaphore, buku SKU, dan masih banyak

lagi. Para siswa juga sudah harus memakai seragam pramuka lengkap beserta topi/baretnya.

Kami berangkat pukul 07.00 pagi dari SMP Labschool Jakarta dengan menaiki truk tronton.

Sebelum menaiki tronton, kami berkumpul di halaman masjid untuk apel pemberangkatan.

Setiap tronton berisi 2-5 regu.  Tronton yang saya naiki berisikan 2 regu putri, tulip dan

teratai. Kami semua bercanda ria selama perjalanan menuju lokasi.

Perlu waktu sekitar 1 jam sampai tronton kami dapat tiba di lokasi. Studio Alam TVRI

Cilodong, Depok ini sengaja dirancang seperti hutan sesungguhnya. Pohon-pohon tumbuh

sangat lebat, selain itu beberapa hewan ternak warga juga sengaja dibiarkan merumput.

Ternyata Studio Alam ini juga berbatasan dengan sebuah danau yang tidak diketahui

namanya (hehehe..). Setelah turun dari tronton, kami semua bergegas menuju lapangan

dimana apel pembukaan dilaksanakan.


Selepas apel pembukaan berakhir, kami berkumpul dengan regu kami masing-masing.

Kakak-kakak pramuka memberikan kami selembar kertas berisi soal-soal mengenai pramuka.

Seperti apa arti dari lambang pramuka, dasadarma, trisatya, dan lain-lain. Kami

mengerjakannya dengan senang hati. Setelah mengumpulkan soal tadi, kami diinstruksikan

untuk membentuk barisan per regu. Lalu, salah satu kakak pramuka menjelaskan tentang

kegiatan selanjutnya. Ternyata kami akan menjelajah. Kami harus mengikuti kemana pita

merah menunjukkan arah. Pita itu bisa diikatkan di pohon atau tiang.

Setelah mengikuti pita merah pertama, kami tiba di Pos 1. Ternyata kakak-kakak pramuka

sudah menyiapkan beberapa pos selama kegiatan penjelajahan. Pada Pos 1 ini, kami diminta

untuk mengucapkan trisatya dan dasadarma secara bersama-sama peregu. Selain itu, beberapa

diantara kami ditugaskan untuk memberi contoh pengamalan dasadarma dalam kehidupan

sehari-hari. Setelah mengerjakan semua tugas di Pos 1, regu saya (regu tulip) diperbolehkan

untuk melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.

Di Pos 2, kami dites untuk bermain semaphore. Sebelumnya, kakak pramuka mengajarkan

pada kami terlebih dahulu, kemudian mulai menguji kami. Regu yang sudah dapat menjawab

dengan benar, diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan regu yang belum bisa

menjawab dengan benar, belum boleh melanjutkan perjalanan sampai mereka dapat

Saat di Pos 3, kami diperintahkan untuk membuat tandu. Kakak-kakak pramuka sudah

mempersiapkan tongkat dan tali yang dapat kami gunakan. Kami harus menghubungkan 2

tongkat tersebut dengan membuat simpul pangkal dan simpul jangkar. Saat tandu regu

kelompok kami selesai, kami mengantri untuk mengikuti halang rintang. Sebelum melewati

halang rintang kami harus memilih seseorang diantara kami untuk ditandu dan berpura-pura

menjadi korban. Di halang rintang ini kami harus mengangkat tandu yang dinaiki oleh korban

sambil melewati rintangan-rintangan yang ada.

Setelah melalui halang rintang. kami bergegas kembali menuju lapangan untuk PBB.  Disini

kami hanya latihan, tidak diuji. Namun, kami harus latihan menggunakan tongkat yang

pastinya berbeda dengan PBB biasanya. Jika ada salah seorang diantara kami semua yang

salah gerakannya, kami harus mengulangi gerakan tersebut sampai tidak ada yang salah lagi.

Setelah PBB, kami diberi soal lagi mengenai sandi-sandi dan morse.

Selepas itu kami diberi waktu 1 jam untuk istirahat, sholat, dan makan siang. Seharusnya

kami dijadwalkan untuk kegiatan scouting skill, namun karena waktunya sudah hamper habis,

kami langsung latihan/persiapan upacara pelantikan. Setelah 30 menit latihan, kami langsung

memulai upacara pelantikan yang telah ditunggu-tunggu ini. Upacara pelantikan berlangsung

Setelah acara ini ditutup, kami semua bergegas membawa barang masing-masing menuju

tronton. Perlahan tapi pasti, tronton-tronton kami bergerak keluar dari Studio Alam TVRI

Cilodong, Depok, Jawa Barat. Selama perjalanan banyak diantara kami yang langsung

terlelap karena kelelahan. Aaahh.. rasanya sudah tidak sabar lagi untuk sampai di rumah.

Matahari sudah hampir tenggelam saat tronton kami memasuki gerbang Labschool

Rawamangun. Benar-benar hari yang melelahkan tapi sangat berkesan!.

Korektor : Renata Early S. (7E/32)
SAKSI, BUKAN RELAKSASI!




Studi Apresiasi dan Kepemimpinan Siswa Indonesia atau yang biasa dikenal dengan SAKSI,

adalah sebuah kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 bertujuan untuk melatih

sikap dan jiwa kepemimpinan. Kegiatan SAKSI tahun ini dilaksanakan pada tanggal 5-7

Februari 2016 tepatnya di Dodiklatpur, Gunung Bunder, Bogor. Sebelum kegiatan SAKSI ini

dilaksanakan, semua siswa mengikuti kegiatan Pra SAKSI terlebih dahulu. Pra SAKSI

dilaksanakan pada tanggal 2-4 Februari 2016. Tujuannya untuk memperkenalkan dan

mempersiapkan kegiatan SAKSI kepada seluruh siswa.

Di kegiatan pra SAKSI ini, siswa-siswi mulai dibagi ke dalam beberapa kelompok. Saya berada

di kelompok 7 putri. Setiap anggota kelompok berasal dari berbagai kelas. Hal ini bertujuan agar

para siswa dapat berbaur dan bekerjasama dengan siswa dari kelas lain. Pada hari pertama,

seluruh peserta SAKSI dikumpulkan di Teater Kecil untuk diinformasikan terkait model tongkat

dan vandel. Pada saat itu kakak-kakak OSIS dan MPK sudah mulai bersikap sangat tegas. Kami

hanya diberi waktu 10 detik untuk menggambar dan menulis model tongkat dan vandel.

Hari kedua, kami seharusnya dijadwalkan untuk lari pagi, namun karena cuaca masih hujan kami

langsung diarahkan menuju auditorium untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh

Prof.Dr.H.Arif Rachman mengenai kepemimpinan. Setelah mendengarkan materi kita menuju

lapangan untuk berlatih baris-berbaris/PBB (Peraturan Baris Berbaris). Kami terus berlatih

walaupun hujan belum juga reda. Keringat tak henti-hentinya bercucuran, lapar, juga lelah.

Rasanya kaki Saya tak mampu lagi menopang tubuh ini. Akhirnya kami diberi waktu untuk

istirahat dan sholat dzuhur. Sekitar pukul 1 siang, peluit kembali bertiup, yang artinya kami

harus berkumpul lagi di halma. Setelah itu kami mulai membuat tongkat dan vandel. Hal ini

membutuhkan waktu yang cukup lama karena model tongkat dan vandel yang harus kami buat

cukup rumit. Banyak kelompok yang belum selesai membuat tongkat/vandel milik mereka

sehingga harus melanjutkan esok hari.

Hari ketiga pra SAKSI kami melaksanakan lari pagi yang kemarin sempat tertunda. Seusai

berlari, kami dikumpulkan di lapangan untuk minum. Hanya saja kami harus menghabiskannya

hanya dalam waktu 3 detik. Kemudian, kami pergi menuju auditorium untuk mendengarkan

Rahma Muthia Z. (7E/28)

materi yang disampaikan Bapak Victor dari BNN. Materi yang disampaikan adalah materi

tentang jenis-jenis narkoba, bahayanya, dan akibat dari pemakaian narkoba itu sendiri. SMP

Labschool juga mengundang beberapa sekolah di sekitar Labschool Rawamangun. Tidak hanya

materi, Bapak Victor juga menunjukan beberapa atraksi-atraksi sulap. Seperti biasa acara ini

diakhiri dengan sesi foto menggunakan spanduk. Setelah mendengarkan materi, kita turun ke

bawah untuk latihan baris-berbaris lagi namun kali ini hanya sebentar. Kita kembali menuju

halma untuk melanjutkan pengecatan tongkat untuk kelompok yang belum selesai.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seluruh siswa kelas 7 berkumpul di halma untuk apel

pemberangkatan. Selanjutnya, masing-masing kelas memasuki trontonnya masing-masing.

Setiap kelas dibagi menjadi dua tronton, tronton laki-laki dan tronton perempuan. Perlu waktu 3

jam untuk kami dapat sampai ke lokasi. Sesampainya di dodiklatpur, kami langsung menuju

lapangan utama untuk melaksanakan apel pembukaan. Sebelum menuju barak, kami harus tiarap

dan berguling-guling terlebih dahulu di lapangan itu. Setelah itu kami langsung menuju barak.

Untuk menuju barak, kami harus menyusuri jalan yang sangat curam. Kami harus sangat berhati-

Barak putri dan putra saling bersebelahan. Di dalam barak putri ada tiga bagian yaitu bagian

depan, bagian tengah, dan bagian belakang. Bagian depan untuk kelompok satu sampai empat

putri, bagian tengah untuk kakak OSIS, dan bagian belakang untuk kelompok lima sampai

delapan. Tak lupa di belakang masing-masing barak terdapat kamar mandi. Ada 6 total kamar

mandi yang disediakan disini. Setelah meletakkan tas, kami (yang muslim) pergi mengambil

wudhu. Kemudian segera melaksanakan kewajiban sholat.

Selesai sholat, kami berjalan keluar menuju sebelah kiri barak putri. Ini akan jadi makan

komando pertama bagi seluruh peserta kegiatan SAKSI 2016. Tiba-tiba hujan turun, sehingga

kami terpaksa makan komando di dalam barak. Karena ini MaKom (MAkan KOmando)

pertama, kami sangat panik dan kaget. Setelah selesai makan, kami diarahkan untuk menuju

Aula. Di Aula, kami mendengarkan penyuluhan dari organisasi Siouk. Kakak-kakak

pembimbing dari Siouk menjelaskan kepada kami berbagai jenis ular, bias ular, cara penanganan

bisa ular, cara pencegahan ular berada di rumah dll. Setelah itu, kami melihat peragaan busana

dari perwakilan kelompok masing-masing.


Selanjutnya, kami kembali menuju barak untuk mandi dan bersih-bersih. Lalu berlari menuju

samping kiri barak untuk makan komando. Setelah itu, kami berjalan lagi menuju Aula. Di sana

kmi melaksanakan shalat maghrib dan isya’. Dilanjutkan dengan penyuluhan dari pelatih TNI

tentang kepemimpinan. Namun, karena pelatih TNI yang ingin menjadi pembicara terlambat

datang, kami diajarkan lagu-lagu lucu oleh pelatih TNI yang lain sambil menunggu beliau

datang. Lagu-lagu ini acap kali membuat kami tertawa. Akhirnya, penyuluhan dimulai juga.

Dengan rasa kantuk, kami mendengarkan. Selepas itu, kami kembali menuju barak untuk

Paginya, selepas shalat shubuh dan senam pagi, kami sarapan dengan makan komando. Namun,

kali ini kami harus makan sambil disuapi orang yang ada di depan kita. Selain itu, orang yang

ada di depan kita itu harus lawan jenis. Selesai makan, kami mengganti baju tidur kami dengan

baju SAKSI dan menggunakan sarung tangan yang sudah kami bawa. Kegiatan kami

selanjutnya adalah outbond. Pelatih TNI sudah menyediakan 7 rintangan ; lempar pisau, flying

fox, meniti tali, panjat tebing, berjalan di satu tali tambang, dll.

Acara outbond dilanjutkan dengan hiking menuju ke Curug Ngumpet. Curug ini berada sangat

dekat dengan Dodiklatpur. Suasana hiking sangat dingin karena baru selesai turun hujan, selain

itu untuk sampai di curug kami harus melewati jalanan dan tangga yang curam dan licin.

Sesampainya di sana kami langsung bermain dengan air curug yang dingin dan jernih. Kami

tidak berlama-lama bermain air, hanya sekitar 10 menit. Setelah itu, seluruh peserta SAKSI

berjalan kembali menuju barak untuk shalat dan mandi.

Selepas bersih-bersih, kami semua berjalan menuju Aula untuk shalat maghrib dan isya’

berjamaah. Setelah melaksanakan shalat, acara pentas seni pun dimulai. Setiap kelompok

menampilkan suatu penampilan yang berbeda-beda. Ada yang menyanyi, battle dance, gombal,

dan masih banyak lagi. Banyak penampilan yang mengundang gelak tawa kami semua. Acara

ini pun berlangsung dengan meriah.

Keesokkan harinya, adalah hari terakhir kami di Dodiklatpur ini.atau tepatnya di acara SAKSI

2016 ini. Selepas shalat shubuh, kami sudah mengemas barang-barang. Memastikan tidak ada

barang yang tertinggal. Setelah 30 menit, kami berlari menuju samping kiri barak untuk

melaksanakan makan komando terakhir kami. Sampai saat ini Saya masih daat mengingat lauk

dari sarapan kami itu. Nasi, telur dadar, bihun, dan kalau tidak salah dengan tempe goreng juga.

Sehabis makan, kami semua mandi sebelum pergi naik menuju lapangan untuk apel penutupan.

Kakak-kakak OSIS sekali lagi melakukan pemeriksaan untuk barang-barang yang tertinggal.

Dengan sekuat tenaga, kami membawa barang bawaan kami masing-masing naik menuju

Akhirnya, sebagai tanda penutupan acara SAKSI 2016, kami mendengarkan pesan dan amanat

dari Bapak Ali Chudori dan terakhir, berfoto bersama kelas dan wali kelas masing-masing.

Sayangnya, tronton kami berada jauh dari lapangan apel penutupan. Sehingga kami terpaksa

mendaki dengan tas punggung dan barang-barang lain yang beratnya tak tertandingi itu.

Selama perjalanan menuju Jakarta, kebanyakan peserta SAKSI 2016 terlelap karena kelelahan.

Ada juga yang mengobrol tentang hal-hal menarik yang terjadi selama 3 hari kemarin. Mulai

dari kulitnya yang terbakar, sempat tidak mandi karena dihitung waktunya oleh kakak OSIS,

dan masih banyak lagi. Sesampainya di Labschool Jakarta, banyak para wali murid yang sudah

menunggu kehadiran kami. Kami sampai di labschool tepatnya sekitar pukul 12.00 WIB.

Suka duka yang kami hadapi selama kegiatan SAKSI 2016 ini akan selalu tertanam dalam

ingatan dan menjadi kenangan yang akan selalu kami rindukan kelak - Peserta SAKSI 2016.

Korektor : Renata Early S. (7E/32)